Hal-hal yang berkaitan dengan kelebihan mobil listrik terus menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta otomotif, terutama terkait biaya operasional mobil ramah lingkungan ini.
Sebelumnya muncul banyak perdebatan mengenai biaya operasional mobil yang kini menjadi primadona di pasar mobil Indonesia. Pasalnya, mobil listrik harganya memang masih cukup mahal dibandingkan mobil biasa. Ditambah spare part nya yang masih sulit ditemukan. Hal inilah yang menimbulkan anggapan jika biaya operasional mobil listrik mahal.
Namun, benarkah demikian? Simak penjelasannya berikut ini.
Berapa Biaya Operasional Mobil Listrik?
Anggapan mengenai mahalnya biaya operasional mobil listrik sebenarnya cukup subjektif. Karena persepsi mengenai mahal atau murahnya biaya operasional sebuah mobil tergantung dari kemampuan finansial setiap individu.
Namun, jika dilihat secara objektif dimana mobil listrik dibandingkan dengan mobil konvensional berbahan bakar fosil, maka biaya operasionalnya bisa jauh lebih murah. Berikut rinciannya.
1. Perawatan mobil listrik lebih murah
Dibandingkan dengan mobil konvensional, mobil listrik tentunya memiliki biaya perawatan yang lebih murah. Pasalnya, mesin mobil listrik memiliki struktur yang lebih sederhana dengan sedikit komponen penggerak.
Tidak hanya itu saja, mobil listrik tidak memiliki mesin pembakaran internal sehingga komponen-komponen seperti oli mesin, busi, hingga filter udara ditiadakan.
Artinya saat melakukan perawatan rutin, mobil listrik bisa lebih hemat karena tidak banyak komponen yang harus diperhatikan. Terlebih, produsen mobil listrik biasanya memberikan servis gratis selama beberapa tahun atau hingga batas kilometer tertentu.
2. Baterai tahan lama
Membahas mengenai mobil listrik tentu tidak bisa jauh-jauh dari komponen intinya yakni baterai. Banyak yang beranggapan biaya operasional mobil listrik akan membengkak karena harga baterainya yang mahal.
Padahal produsen mobil listrik telah memperhitungkan terkait masa pakai baterai yang umumnya bisa hingga bertahun-tahun atau tahan lama. Hal ini ditunjukan dengan teknologi baterai yang digunakan dimana kebanyakan telah menggunakan teknologi terbaru.
Sehingga pengguna mobil listrik tidak perlu khawatir mengenai masa guna baterai. Apalagi produsen mobil listrik umumnya menyiapkan garansi penggantian baterai.
3. Hemat bahan bakar
Salah satu komponen utama biaya operasional mobil listrik adalah pengisian daya baterai. Dibandingkan dengan membeli bahan bakar seperti bensin atau solar, pengisian daya mobil listrik umumnya lebih murah.
Misalnya dalam hitungan kasar jika rata-rata konsumsi listrik mobil listrik adalah 15 kWh per 100 km dan tarif listrik rumah tangga di Indonesia sekitar Rp1.500 per kWh, maka biaya perjalanan sejauh 100 km hanya sekitar Rp22.500.
Sebaliknya, mobil berbahan bakar fosil dapat menghabiskan Rp80.000–Rp100.000 untuk jarak yang sama, tergantung pada konsumsi bahan bakar dan harga bensin.
Namun, biaya ini bisa lebih mahal jika pengisian daya dilakukan di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), di mana tarif listriknya bisa mencapai Rp2.500–Rp3.500 per kWh. Tapi itu tidaklah menjadi masalah karena biaya bahan bakarnya tetap lebih murah daripada mobil biasa.
4. Biaya pajaknya murah
Dalam rangka mendukung Net Zero Emission, Indonesia telah memberlakukan beberapa kebijakan penting terkait mobil listrik. Salah satunya adalah dengan memberikan insentif pajak dan subsidi yang lcukup besar.
Insentif yang dimaksud berupa potongan pajak mobil listrik pada beberapa tahun pertama, pembebasan pajak barang mewah, hingga subsidi pembelian yang mengurangi harga mobil itu sendiri.
Dukungan pemerintah terkait biaya pajak mobil listrik tentunya cukup membantu penghematan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemilik mobil listrik. Tidak hanya itu saja, mobil listrik juga mendapat keistimewaan lain seperti tarif tol yang lebih murah dan bebas biaya parkir di beberapa tempat.
5. Tidak ada biaya tambahan untuk uji emisi
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya bahwa mobil listrik adalah mobil ramah lingkungan yang tidak menghasilkan emisi. Artinya pemilik mobil listrik tidak perlu risau terkait biaya yang berkaitan dengan uji emisi atau pajak polusi yang mungkin akan diberlakukan di masa yang akan datang.
Meskipun biaya operasional murah, harga awal mobil listrik masih cukup tinggi, yang bisa menjadi penghalang bagi sebagian besar konsumen. Namun, biaya operasional yang hemat membantu menutupi investasi awal dalam jangka panjang, terutama bagi pengguna yang sering menggunakan kendaraan.
Secara keseluruhan, biaya operasional mobil listrik memang lebih murah dibandingkan mobil berbahan bakar fosil, terutama dalam hal pengisian daya dan perawatan.
Namun, faktor seperti harga awal kendaraan dan infrastruktur pengisian daya masih menjadi tantangan hingga saat ini. Kendati demikian, dengan adanya dukungan pemerintah, tantangan-tantangan yang ada di depan mata terkait mobil listrik dapat dikendalikan dengan baik sehingga mobil listrik bisa semakin menjadi pilihan yang ekonomis dan ramah lingkungan.
Demikian pembahasan mengenai biaya operasional mobil listrik. Mahal atau murahnya biaya yang dikeluarkan tentunya bersifat subjektif, tergantung dari kemampuan finansial setiap individu itu sendiri. Namun, jika dibandingkan dengan mobil konvensional, mobil listrik dinilai memiliki biaya operasional yang lebih murah.